Ada2 langkah untuk menentukan berapa watt lampu yang harus kalian pasang untuk ruangan. Pertama, tentukan dulu jumlah lumen / banyak cahaya yang ideal untuk menerangi ruangan Kalian bisa melihat berapa output cahaya yang diperlukan melalui tabel berikut. Tentukan jumlah lumen berdasarkan luas (panjang x lebar) ruangan kalian.
Berapa Besar Sesungguhnya Cahaya Yang Kita Butuhkan? Pertanyaan ini sering muncul saat kita hendak memilih lampu untuk penerangan di rumah Berapa besar watt lampu yang dibutuhkan atau berapa banyak lampunya? Jika cahaya lampunya melebihi kebutuhan maka mata akan cepat lelah karena silau dan tentunya akan terjadi pemborosan penggunaan energi listrik. Tapi jika cahaya lampunya kurang maka mata juga akan cepat lelah karena harus bekerja keras untuk dapat melihat dengan baik. Artikel ini mencoba untuk memberikan langkah praktis untuk bisa menjawab pertanyaan ini. Mungkin hasilnya bisa saja tidak tepat, karena bicara mengenai pencahayaan ini adalah bicara mengenai rasa. Ada yang merasa nyaman dengan cahaya terang dan juga sebaliknya. Tetapi terlepas dari itu semua, semoga artikel ini bisa membantu anda untuk mendapatkan penerangan yang baik. Konsep Dasar Yang Harus Dipahami Untuk bisa menhitung berapa besar cahaya yang dibutuhkan, kita harus memahami dulu beberapa istilah yang digunakan dalam pencahayaan. Yaitu istilah Candela, Lumen dan Lux. Candela Candela adalah satuan cahaya yang dianggap sama dengan cahaya lilin. Cahaya lilin mempunyai sifat menyebar. Karena itu semakin besar angka Candela maka semakin kuat cahaya tersebut menyebar. Candela yang merupakan perhitungan satuan cahaya lilin dianggap sebagai angka satuan cahaya dari lampu. Candela ini dihitung dari kekuatan sinar cahaya seluruhnya. Tidak peduli dengan hasil angka arah cahaya dan hasil akhir kekuatan cahaya di suatu tempat. Lumen Lumen adalah satuan yang menyatakan kekuatan dari total sumber cahaya, misalnya lampu. Karena itu pada lampu selalu dicantumkan nilai lumen-nya. Nilai Lumen ini tidak menghitung faktor intensitas cahaya lainnya, tetapi hanya yang ada di sumber cahayanya saja dengan arah cahaya yang mengarah kesatu sisi. Tidak peduli apakah lampunya berbentuk spot-beam sehingga terlihat lebih terang atau dibuat menyebar sehingga terlihat tidak terlalu terang. Tetap saja nilai yang digunakan adalah lumen sebagai angka kecerahan cahaya pada suatu bidang yang di sinari. Lux Lux adalah nilai yang dihitung sebagai penyebaran penerangan dari sebuah cahaya lampu, dengan memperhitungkan tingkat rata-rata cahaya paling kuat dan mengabaikan cahaya rendah yang bias. Lux digunakan sebagai hasil akhir yang diberikan cahaya lampu di titik tersebut. Bukan dilihat dari kekuatan cahaya di titik lampu. Karena itu Lux umumnya digunakan sebagai satuan standar untuk tingkat pencahayaan lampu di rumah. Contohnya bila dihitung nilai 100 Lux di satu titik kecil maka akan terlihat cahaya yang sangat terang. Tetapi bila titik tersebut dibuat lebih lebar atau dibias lebih lebar maka nilai Lux akan menurun karena hasil akhir dari intensitas pencahayaan lebih redup dengan pembiasan. Untuk satuan yang akan dipakai pada perhitungan nanti adalah Lux dan Lumen. Jadi secara mudahnya, lumen adalah tingkat pencahayaan yang dihasilkan oleh lampu, sedangkan lux adalah pencahayaan pada bidang yang disinari. Contohnya, lampu 7 Watt yang menghasilkan 560 lumen jika dipasang pada ruangan toilet berukuran panjang x lebar = 1,5 x 1,5 M2 dengan tinggi standar 3 meter akan terlihat sangat terang. Artinya nilai lux-nya besar. Tetapi bila lampu yang sama dipasang pada ruangan berukuran 6 x 6 M2 dengan tinggi sama maka cahayanya akan terlihat kurang terang. Dalam hal ini nilai lux-nya menurun. Karena itu 1 lux dihitung setara dengan 1 lumen per meter persegi. Artikel mengenai Spesifikasi Yang Perlu Anda Ketahui dalam Memilih Lampu Hemat Energi mungkin bisa membantu anda untuk lebih memahami mengenai lux dan lumen ini. Menentukan Cahaya Yang Dibutuhkan Dalam Suatu Ruangan Dalam menentukan cahaya ini, salah satu pedoman yang bisa digunakan adalah tabel SNI- 03-6197-2000 dimana terdapat standar lux yang dibutuhkan setiap ruangannya. Contohnya adalah ruang kerja berukuran panjang x lebar = 3 x 4 meter, jadi luasnya adalah 12 M2. Berapa kebutuhan lampu yang sesuai? Dari tabel diatas, tingkat pencahayaan yang cocok untuk ruangan kerja tersebut antara 120~250lux. Kita ambil nilai tengahnya sebesar 185 lux. Nilai ini masih cukup terang untuk kebutuhan pencahayaan yang cukup bagi kegiatan kerja atau membaca. Dari penjelasan sebelumnya, Lux = Lumen per meter persegi, atau Lux = Total Lumen / Luas Ruang Maka Total Lumen = Lux x Luas Ruang, atau 185 lux x 12M2 = lumen Setelah mendapatkan angka Total Lumen, selanjutnya Anda menentukan jenis lampu apa yang Anda pilih, apakah itu jenis Fluorescent Neon, atau Lampu Pijar Bohlam, LED Light Emitting Diode. Sebagai catatan, lampu yang terpasang adalah model standar perumahan dengan fiting lampu biasa, bukan model downlight. Karena perhitungannya akan berbeda. Setelah diketahui lumen, maka berapa banyak lampu yang kita butuhkan? Contoh dari kemasan / box lampu diatas, lumen yang tertera adalah 7W/560 lumen, berarti akan dibutuhkan sebanyak 2220/560 = 3,96 -> dapat dibulatkan menjadi 4 titik lampu. Dari ilustrasi perhitungan di atas menunjukkan bahwa untuk sebuah ruangan dengan luas 12m2, bila dipilih lampu sebesar 7watt maka akan memerlukan 4 titik lampu. Ini Tips dan Triknya Hasil perhitungan diatas dengan 4 titik lampu sebetulnya bukan hasil yang mutlak. Kita harus mempertimbangkan juga faktor biaya untuk instalasi 4 titik lampu tersebut. Ada beberapa pilihan yang bisa menjadi solusi bagi anda. Gunakan Lampu Dengan Watt Lebih Besar Lampu yang mempunyai Watt lebih besar akan mempunyai nilai Lumen yang lebih besar. Contohnya adalah pada lampu seperti ini Lampu diatas mempunyai spesifikasi 23W, 1600 lumen. Dengan perhitungan Lux = Lumen/Luas Ruangan , maka Lux yang dihasilkan = 1600/12 = 133,3 Lux Nilai 133 Lux masih masuk dalam rekomendasi tingkat pencahayaan untuk ruang kerja dari tabel diatas yaitu antara 120 250 Lux. Jadi cukup dengan satu titik lampu saja. Jadi yang perlu diperhatikan adalah bukan seberapa banyak titik lampunya, tetapi berapa nilai lux yang masih memenuhi syarat. Gunakan Lampu Baca atau Lampu Meja Pilihan menggunakan lampu dengan Watt yang besar bisa saja menimbulkan pemborosan penggunaan energi listrik. Karena mungkin saja lampu di ruangan tersebut harus menyala lebih lama sedangkan waktu kerja hanya sebentar. Untuk itu solusi dengan menggunakan lampu meja atau lampu baca akan menjadi salah satu solusi yang hemat energi. Semoga artikel ini bisa membantu anda dalam memilih lampu yang optimal sesuai dengan kebutuhan anda. Salam pencerahan, Rubrik Freezpage Informasi artikel kelistrikan dan penyedia jasa listrik bisa di akses lebih mudah menggunakan aplikasi IPD Belajasaku,bisa di pilih sesuai propinsi yang mau di cari pengguna android silahkan downlod aplikasinya klik logo di bawah ini Mau bergabung menjadi penyedia jasa listrik di aplikasi IPD Belajasaku silahkan klik logo di bawah Tag info pendidikan ;
Kamubisa coba cara aktifkan LED notifikasi di ponsel Samsung berikut ini. Demi bisa menghadirkan ponsel dengan bezel tipis, produsen telah menghilangkan beberapa fitur yang ada di smartphone Android, contohnya lampu notifikasi. LED kecil ini, dulunya pernah ada di banyak smartphone.
atausama dengan : = Rp. 864,2 / 1.000. = Rp. 0,8642,- per Watt. Harga listrik per kWh sebesar Rp. 864,2,- ini merupakan nilai dasar untuk mendapatkan besar biaya pemakaian setiap perangkat elektronik di rumah. Walaupun (mungkin) tidak 100% sama dengan nilai per kWh yang disosialisasikan oleh PLN, nilai ini adalah nilai real (nyata) yangSource Hello sobat Bernas, dalam artikel ini kita akan membahas cara menghitung kebutuhan lampu. Lampu adalah salah satu komponen penting dalam desain pencahayaan ruangan. Pemilihan lampu yang tepat akan memberikan pencahayaan yang optimal dan membuat ruangan terlihat lebih nyaman. Pilih Tipe Lampu yang Dibutuhkan Pertama-tama, kita harus memilih tipe lampu yang dibutuhkan. Ada beberapa jenis lampu yang tersedia di pasaran, antara lain lampu pijar, lampu neon, lampu LED, dan lampu halogen. Setiap jenis lampu memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing. Lampu pijar adalah jenis lampu yang paling umum digunakan. Lampu ini memiliki kelebihan sebagai sumber cahaya yang murah dan mudah didapat. Namun, lampu pijar memiliki kelemahan yaitu konsumsi energi yang tinggi dan umur hidup yang pendek. Lampu neon adalah jenis lampu yang lebih hemat energi dibandingkan lampu pijar. Lampu neon juga memiliki umur hidup yang lebih lama. Namun, lampu neon memiliki kelemahan yaitu harga yang lebih mahal dibandingkan lampu pijar. Lampu LED adalah jenis lampu yang paling hemat energi. Lampu LED juga memiliki umur hidup yang sangat panjang. Namun, lampu LED memiliki kelemahan yaitu harga yang lebih mahal dibandingkan jenis lampu lainnya. Lampu halogen adalah jenis lampu yang memberikan pencahayaan yang lebih terang dibandingkan jenis lampu lainnya. Namun, lampu halogen memiliki kelemahan yaitu konsumsi energi yang tinggi dan umur hidup yang pendek. Menghitung Kebutuhan Lampu Setelah memilih tipe lampu yang dibutuhkan, langkah selanjutnya adalah menghitung kebutuhan lampu. Kebutuhan lampu dapat dihitung berdasarkan luas ruangan dan tingkat pencahayaan yang diinginkan. Untuk menghitung kebutuhan lampu, pertama-tama kita harus mengetahui luas ruangan yang akan diberi pencahayaan. Luas ruangan dapat dihitung dengan mengalikan panjang ruangan dengan lebar ruangan. Contohnya, jika luas ruangan adalah 4 meter x 5 meter = 20 meter persegi. Selanjutnya, kita harus menentukan tingkat pencahayaan yang diinginkan. Tingkat pencahayaan dapat diukur dalam lux atau lumen. Lux adalah satuan pengukuran pencahayaan yang digunakan untuk mengukur intensitas cahaya pada permukaan tertentu. Sedangkan lumen adalah satuan pengukuran jumlah cahaya yang dihasilkan oleh sumber cahaya. Untuk ruangan biasa, tingkat pencahayaan yang diinginkan adalah sekitar 200 lux. Sedangkan untuk ruangan kerja atau ruangan yang membutuhkan konsentrasi tingkat pencahayaannya harus di atas 500 lux. Setelah mengetahui luas ruangan dan tingkat pencahayaan yang diinginkan, kita dapat menghitung kebutuhan lampu dengan rumus Jumlah lampu = luas ruangan x tingkat pencahayaan / jumlah lumen yang dihasilkan oleh setiap lampu Contohnya, jika kita ingin memberikan pencahayaan pada ruangan berukuran 20 meter persegi dengan tingkat pencahayaan 200 lux dan menggunakan lampu LED yang menghasilkan 100 lumen per watt, maka jumlah lampu yang dibutuhkan adalah Jumlah lampu = 20 x 200 / 100 x 10 = 4 lampu Kesimpulan Demikianlah cara menghitung kebutuhan lampu. Dengan memilih tipe lampu yang tepat dan menghitung kebutuhan lampu, kita dapat memberikan pencahayaan yang optimal pada ruangan. Selain itu, pemilihan lampu yang tepat juga dapat menghemat energi dan biaya listrik. Semoga artikel ini bermanfaat bagi sobat Bernas. Sampai jumpa kembali di artikel menarik lainnya. ukuranlampu (watt)=(panjang x lebar x tinggi)/y. y = faktor pembagi, low light = 5000, medium light = 2500, high light = 1250. Contohnya jika akuarium dengan ukuran 30x20x25cm maka cahaya yang dibutuhkan : 30 x 20 x 25)/5000=3 watt , bisa menggunakan lampu neon yang 5 watt. Cahaya yang terang, banyak varian, hemat energi, tidak panas, ramah lingkungan, hingga berumur panjang, merupakan beberapa kelebihan dan manfaat yang ada pada lampu LED. Jadi dengan banyaknya manfaat serta kelebihan dari lampu LED, maka lampu LED pun begitu diminati banyak orang. Sehingga dibandingkan dengan lampu-lampu pendahulunya lampu pijar, lampu fluorescent, lampu halogen, lampu LED memiliki nilai efisiensi yang layaknya peralatan lain, lampu LED itu bisa digunakan atau dinyalakan menggunakan energi atau daya listrik, sehingga dengan begitu Anda harus mempertimbangkan penggunaannya agar tidak boros listrik. Bila Anda merasa penggunaan lampu LED Anda boros listrik, maka ada baiknya Anda hitung dulu biaya listrik dari lampu LED secara tepat dan benar, karena bisa saja boros listrik bukan dari penggunaan lampu LED milik Cara Menghitung Biaya Listrik Lampu LED yang Perlu Anda Ketahui dan PelajariNah Anda yang ingin tahu biaya listrik dari penggunaan sebuah bola lampu LED, maka Anda hanya perlu mencari besar daya listrik bola lampu tersebut, begitu juga dengan tarif listrik di bangunan Anda. Tujuan mengetahui dan menghitung penggunaan listrik lampu LED Anda, jelas itu sangat bermanfaat untuk Anda dalam memperoleh tips hemat energi yang sesuai dengan kebutuhan pencahayaan Anda di ruangan yang Anda butuhkan dari lampu LED. Adapun cara menghitung biaya listrik lampu LED, antara lain adalahMengetahui Kilowatt dan Kilowatt-Hours Kilowatt per Jam dari Lampu LEDAnda bisa cari angka daya listrik pada lampu LED Anda. Nah daya listrik sering kali dicantumkan pada bola lampu LED, yakni bisa berupa angka yang diakhiri huruf W. Jika Anda tidak melihatnya, maka coba periksa kemasan bohlam lampu LED Anda tersebut. Cari watt dari lampu tersebut, karena watt adalah satuan untuk daya dan menyatakan penggunaan energi setiap detiknya dari lampu LED Anda sudah temukan watt, maka angka tersebut Anda bisa bagikan dengan seribu. Jadi dengan demikian, Anda harus mengubah watt menjadi kilowatt, dengan cara mudah yaitu Anda cukup menggeser koma desimal sebanyak tiga digit ke Anda bisa perkirakan banyaknya jam penggunaan lampu per bulannya. Untuk menghitung tagihan utilitas Anda, maka Anda harus ketahui banyaknya penggunaan lampu LED Anda, yakni dengan asumsi Anda menerima tagihan utilitas setiap bulan, maka Anda bisa hitung jumlah jam penggunaan bohlam lampu LED dalam cobalah kalikan kilowatt penggunaan lampu dengan jumlah jamnya. Pemasok layanan listrik Anda mengenakan biaya berdasarkan "kilowatt per jam" kilowatt-hour alias kWh, atau setiap kilowatt daya yang digunakan dalam satu jam. Untuk menemukan kilowatt per jam yang digunakan lampu LED setiap bulan, maka Anda bisa kalikan kilowatt penggunaan lampu dengan jumlah jamnya per Biaya Penggunaan Listrik Lampu LEDBila tarif listrik PLN berkisar antara Rp 996,74 - maka Anda bisa kalikan jumlah ini dengan banyaknya kWh yang digunakan lampu LED setiap bulan. Hasilnya, Anda memperoleh perkiraan biaya listrik penggunaan lampu tersebut,Untuk hemat biaya, maka harus ada penggunaan lampu mencakup 5% dari rata-rata total biaya listrik rumah tangga. Walaupun metode penghematan energi lain memiliki dampak lebih besar, tapi dalam jangka panjang penggunaan lampu hemat energi akan menghasilkan manfaat hemat energi dalam memberikan pencahayaan, Anda bisa pilih lampu pengganti yang tepat, yakni dengan mempertimbangkan beberapa hal dalam memilih lampu LED yang hemat artikel dari kami yang menjelaskan cara menghitung biaya listrik lampu LED. Sekian dan semoga jadi manfaat bagi Anda semua. Untuk lampu terbaik dengan sistem otomatis serta hemat energi dan ramah lingkungan, maka lampu sensor Proforce adalah yang terbaik untuk Anda. Mengenai lampu sensor Proforce, Anda bisa mendapatkannya serta ketahui lebih lanjut di
Sebelummembeli lampu LED, pastikan Anda menghitung kebutuhan jumlah lampu yang akan digunakan dirumah, perhatikan watt dan lumen dari lampu LED, warna lampu, serta sesuaikan dengan letak di mana lampu akan di pasang. Selain itu, Anda juga harus memperhatikan mereknya agar kualitas lampu LED yang Anda pilih lebih awet dan tahan lama.
Cara menghitung kebutuhan lampu ruangan – Lampu merupakan salah satu alat elektronik yang memiliki peran sangat penting di rumah. Fungsi utamanya tentu saja sebagai media penerangan ruangan. Namun, pernahkah Anda berfikir berapa jumlah lampu yang dibutuhkan untuk menerangi sebuah ruangan? Mari kita kupas cara menghitung kebutuhan lampu rumah Anda. Dengan mengetahui berapa banyak lampu yang dibutuhkan di rumah, maka akan membantu Anda untuk memberikan penerangan yang optimal pada hunian. Dengan penerangan yang pas, dapatkan hunian yang nyaman dan sesuai fungsinya. Faktor yang Mempengaruhi Perhitungan Kebutuhan Lampu pada Ruangan Faktor yang Mempengaruhi Perhitungan Kebutuhan Lampu pada Ruangan Mengetahui cara menghitung kebutuhan lampu ruangan merupakan pengetahuan yang cukup penting. Selain bertujuan untuk memberikan pencahayaan yang optimal pada tempat tersebut, Anda juga dapat menampilkan kecantikan interior ruangan dengan bantuan penerangan yang cukup. Tentunya kita tidak bisa terus mengandalkan pencahayaan alami yang berasal dari sinar matahari, bukan? Saat sore bahkan malam, jelas kita membutuhkan penerangan lampu listrik di dalam rumah. Penerangan yang optimal akan sangat membantu kita melakukan kegiatan saat malam hari. Nah, untuk mengukur kebutuhan penerangan dari lampu ini juga ada caranya sendiri. Berikut ini beberapa faktor yang perlu Anda perhatikan saat menghitung kebutuhan lampu di rumah. 1. Ukuran atau Luas Ruangan Rumah Ukuran ruangan sangat berpengaruh terhadap jumlah lampu yang harus dipasang. Logikanya, ruangan dengan ukuran kecil tentunya tidak membutuhkan lampu yang begitu banyak, bukan? Namun hal tersebut tidak demikian dengan ruangan yang luas. Hal ini karena kebutuhan pencahayaan yang dibutuhkan akan jauh lebih besar sehingga jumlah lampu yang dibutuhkan juga lebih banyak. 2. Fungsi Ruangan Fungsi dari sebuah ruangan juga tidak kalah penting untuk diperhatikan. Kita ambil contoh untuk melihat fungsi dari ruang kerja dan gudang misalnya. Kedua ruang ini jelas mempunyai fungsi yang berbeda, bukan? Untuk gudang kita bisa menggunakan penerangan seperlunya saja. Rasanya cukup saat setiap barang bisa terlihat jelas. Sedangkan untuk ruang kerja tentu dibutuhkan penerangan yang lebih optimal. Fungsinya tentu saja agar memudahkan dan membuat suasana kerja di ruangan tersebut menjadi lebih nyaman. 3. Menyesuaikan Warna Dinding Warna dinding juga berpengaruh terhadap kebutuhan pencahayaan yang diperlukan. Ruangan dengan warna dinding cerah seperti putih, pastel dan lain sebagainya memberikan kesan terang pada ruangan. Sehingga pencahayaan yang dibutuhkan oleh ruangan dengan tipe tersebut juga lebih sedikit. Tentu berbeda jika Anda menggunakan warna-warna gelap. Karena mungkin, untuk dapat menampilkan keindahan interiornya, Anda akan membutuhkan lebih banyak pencahayaan. 4. Memilih Bentuk Lampu yang Tepat Bentuk dan ukuran lampu juga memiliki pengaruh yang sangat penting terhadap pencahayaan suatu ruangan. Bentuk dan desain bola lampu yang digunakan disebut memiliki pengaruh besar terhadap penyebaran cahaya yang dihasilkannya. Pada umumnya, lampu dengan bentuk bulat memiliki penyebaran cahaya yang lebih merata dibandingkan yang lainnya. Namun untuk alasan estetika, banyak orang yang juga menyukai lampu-lampu dengan desain selain bulat, ya? 5. Tipe Lampu yang Akan Digunakan Selain factor – faktor diatas, jenis lampu yang digunakan untuk penerangan ruangan juga berpengaruh. Jenis lampu LED tentunya memiliki pencahayaan yang berbeda dengan jenis lampu halogen atau PL. Oleh karena itu, tipe lampu yang digunakan juga berpengaruh terhadap pencahayaan yang dihasilkannya. Mengenal Satuan Pencahayaan yang Dibutuhkan Untuk Ruangan satuan cahaya Sebelum membahas lebih jauh mengenai metode penghitungan pencahayaan untuk lampu, terlebih dahulu kita akan berkenalan dengan satuan cahaya yang biasa digunakan. Berikut ada 3 satuan cahaya yang bisa kamu ketahui 1. Candela Secara bahasa, Candela merupakan satuan cahaya yang besarnya sama dengan pencahayaan yang dihasilkan oleh sebuah lilin. Candela memiliki sifatnya mudah menyebar. Oleh karenanya, semakin besar penyebaran cahaya, maka semakin besar pula angka yang dihasilkan Candela. 2. Lumen Lumen adalah salah satu satuan pencahayaan yang berfungsi sebagai parometer besaran cahaya. Dimana dalam prosesnya akan dilihat nilai yang didapatkan dari besarnya cahaya yang dihasilkan oleh sebuah sumber. Jadi, nilai lumen tidak terpengaruh oleh intensitas cahaya yang bersumber dari arah lainnya. Oleh sebab itu, Lumen sering dicantumkan pada alat penerangan buatan seperti lampu dan lain sebagainya. 3. Lux Lux juga termasuk satuan yang sering digunakan untuk pencahayaan. Satuan Lux berfungsi untuk menyatakan besaran cahaya yang ada di dalam sebuah ruangan. Lux biasanya digunakan untuk ukuran standar terhadap tingkat pencahayaan pada suatu ruangan. Jadi, dalam penghitungannya tidak melihat dari titik sumber cahaya, ya? Melainkan lebih kepada nilai pencahayaan yang diperoleh suatu bidang yang disinari oleh sumber cahaya tersebut. Bagaimana Cara Menghitung Kebutuhan Lampu dalam Ruangan? Cara Menghitung Kebutuhan Lampu dalam Ruangan Untuk memaksimalkan keindahan interior dan fungsi dari sebuah ruangan, tentunya dibutuhkan adanya pencahayaan yang cukup untuk mendukungnya. Oleh karenanya, Anda perlu mengetahui bagaimana cara menghitung kebutuhan lampu dalam sebuah ruangan. Seperti yang telah kita ulas di atas, untuk menghitung kebutuhan lampu pada sebuah ruangan. Ada banyak faktor yang perlu menjadi pertimbangan. Diantaranya luas ruangan, fungsinya, hingga jenis lampu yang digunakan. Menurut SNI, terdapat standar tersendiri untuk nilai Lux yang dibutuhkan oleh setiap ruangan. Standar dan kebutuhan nilai Lux untuk ruangan yang satu dengan yang lainnya tidaklah sama. Untuk informasi lebih lanjut, Anda dapat melihatnya pada contoh tabel berikut ini rumus menghitung kebutuhan lampu Untuk memenuhi standar pencahayaan yang baik, tentunya harus didukung pula dengan penempatan lampu yang tepat. Bagaimana standar ideal pencahayaan untuk sebuah ruangan? Untuk mengetahui jumlah lampu pada suatu ruangan, Anda dapat menggunakan penghitungan dengan metode rumus. Simak rumus menghitung kebutuhan lampu di bawah ini N = E x L x W / Ø x LLF x CU x n Dimana N = jumlah titik lampu E = kuat penerangan Lux L = panjang ruangan Length W = lebar ruangan Width Ø = besarnya nilai pencahayaan lampu lumen LLF = Light Lost Factor merupakan faktor kerugian cahaya nilainya adalah 0,7 sampai 0,8 CU = Coeffesien of Utillization n = jumlah lampu dalam satu titik Cara Menghitung Kebutuhan Lampu Menghitung kebutuhan pencahayaan untuk sebuah ruangan dapat dilakukan dengan mudah. Apalagi setelah mengetahui rumus yang telah kami ulas di atas. Untuk mengetahui lebih jauh, Anda dapat melihat bagaimana metode penghitungannya. Simak beberapa contoh soal perhitungan lampu seperti dibawah ini Jika terdapat sebuah ruangan dengan ukuran panjang 5 meter dan lebarnya adalah 4 meter. Kemudian ruangan tersebut dipasang penerangan menggunakan lampu PL dengan tingkat daya sebanyak 40 watt. Tentukan berapa banyak atau jumlah lampu yang dibutuhkan agar penerangan di ruangan tersebut menjadi lebih optimal? Diketahui Standar pencahayaan sebuah ruang kamar adalah 120 – 250 lux. Atau bila di cari nilai tengahnya maka nilai Lux-nya kita ambil yaitu 200 lux. E = 200 Lux L = 5 meter W = 4 meter Nilai lumen Ø = 40 watt × 75 lumen = 3000 Ø Ø = 3000 Ø Nilai koefisien CU untuk ruangan adalah sekitar 50-65 % CU = 50 % atau 0,5 Light loss factor biasanya berkisar antara 0,7-0,8 LLF. LLF = 0,7 LLF nilai n jumlah lampu dalam 1 titik = 1 Maka N = E x L x W / Ø x LLF x CU x n N = 200 lux × 5 meter × 4 meter / 300 lumen × 0,7×0,5 N = 4000/1050 N = 3,8 atau dibulatkan menjadi 4 lampu. Jadi, untuk menerangi ruangan dengan luas 5 × 4 meter, dibutuhkan lampu PL dengan daya 40 watt sebanyak 4 buah. Bagaimana, sudah siap menghitung kebutuhan lampu untuk ruangan Anda sendiri, sekarang? Terdapat sebuah ruang tamu yang dibuat dengan ukuran 7 x 4 meter. Pemilik rumah rencanya akan memasang penerangan menggunakan lampu PL dengan besaran daya 18 watt. Coba hitung berapa jumlah lampu yang dibutuhkan untuk menerangi ruangan tersebut? Diketahui E = 150 diambil dari nilai tengah penerangan untuk ruang tamu yakni 100-300 L = 7 meter W = 4 meter n = 1 buah LLF = 0,8 diambil dari nilai LLF 0,7-0,8 CU = 60 % atau 0,6 diambil dari nilai CU 50-60% Ø = lampu 18 watt memiliki lumen 61 Lm/W Ø = 18×61 = 1098 lumen Maka N = E x L x W / Ø x LLF x CU x n N = 150 × 7 × 4 / 1098 × 0,8 × 0,6 × 1 N = 4200 / 570, 96 N = 7, 36 atau dibulatkan menjadi 8 buah lampu. Jadi, untuk menerangi ruangan dengan ukuran 7×4 meter. Anda perlu menempatkan lampu PL dengan daya 18 watt sebanyak 8 buah. Tips Memasang Lampu Downlight untuk Ruangan Tips Memasang Lampu Downlight untuk Ruangan Lampu downlight LED adalah satu jenis lampu yang difungsikan untuk penerangan ruangan dalam maupun luar rumah. Penggunaannya sangat bervariasi, mulai dari digunakan di kamar tidur, teras rumah, ruang tamu dan lain sebagainya. Apakah Anda tertarik memasang jenis lampu ini sebagai media penerangan rumah? Jika iya, pastikan Anda menyimak cara menghitung kebutuhan lampu LED terlebih dahulu. Hal ini agar Anda bisa memastikan penyebaran cahaya yang dihasilkan lampu downlight merata. Hal pertama yang perlu dipastikan adalah jarak titik lampu downlight harus diatur dengan baik. Nah, bagaimana pemasangan lampu downlight yang ideal? Simak beberapa tips di bawah ini Pemasangan lampu downlight sebaiknya disesuaikan dengan ketinggian ruangan. Jarak lampu juga seharusnya disesuaikan dengan lebar atau luas ruangan tersebut. Jarak antar lampu setidaknya 1 meter agar tidak terlalu rapat dan cahaya dapat menyebar bisa lebih Pilihlah trim yang sesuai agar membuat ruangan bisa terkesan lebih luas dari ukuran sebenarnya. Buatlah layer pencahayaan, dimana tujuannya adalah agar seluruh ruangan terkena cahaya secara merata. Kurang lebih seperti itu beberapa tips memasang lampu downlight yang paling mendasar. Selain diterapkan untuk lampu downlight, tips ini juga dapat diterapkan pada jenis-jenis lampu lainnya. Semoga membantu Anda mengatur penerangan optimal di rumah, ya? Kesimpulan Bagaimana apakah sekarang Anda sudah mengetahui cara menghitung kebutuhan lampu? Atau justru berpikir apakah menghitung kebutuhan lampu untuk sebuah ruangan perlu dilakukan? Jika melihat dari fungsinya tentu saja perlu, ya? Tujuannya adalah agar ruangan tersebut mendapatkan penerangan yang maksimal. Selain itu, penerangan yang optimal juga bisa menonjolkan kecantikan interior dari ruangan tersebut. Ruangan menjadi lebih nyaman dan tentunya estetis, bukan? Untuk mendapatkan pencahayaan yang maksimal, Anda perlu memperhatikan beberapa poin. Diantaranya seperti luas ruangan, kuat penerangan, besarnya pencahayaan dari sebuah lampu dan lain sebagainya. Dengan mempertimbangkan hal-hal tersebut, Anda dapat mengetahui berapa banyak lampu yang dibutuhkan untuk sebuah ruangan. LEDStrip SMD 5050 IP44 BRILUX. Rp. 155.000. Demikianlah pembahasan mengenai lampu LED lengkap mulai dari jenis, perbedaan, serta harga lampu LED strip terbaru 2021. Tidak hanya menjadi lampu tambahan penerangan, ragam variasi lampu LED strip dapat juga menambah serta memberikan kesan artistik lebih pada dekorasi ruangan Anda. JAKARTA, - Kita semua tahu betapa pentingnya tingkat pencahayaan yang tepat untuk menciptakan interior yang indah. Anda harus mengatur cahaya yang dibutuhkan di setiap ruangan. Hal ini bergantung pada berbagai faktor. Mulai dari ukuran ruangan, untuk apa ruangan itu digunakan, dan jenis suasana yang ingin Anda sebelum itu, Anda harus mengetahui berbagai jenis pencahayaan, berikut penjelasannya Lumen Lumen adalah sistem Satuan Internasional SI dari fluks bercahaya dan keterangan ukuran kecerahan yang dirasakan oleh mata manusia. Semakin tinggi jumlah lumen, maka semakin terang cahayanya. Baca juga Tips Mengatur Pencahayaan agar Bekerja di Rumah Lebih Nyaman Bola lampu LED hemat energi saat ini diukur dalam lumen lm, dengan jumlah lumen yang menunjukkan seberapa terang bola lampu tersebut. Anda bisa memilih lampu lebih akurat dengan mengukur kualitas cahaya, dibandingkan dengan ukuran watt sebelumnya yang mengacu pada banyaknya energi yang digunakan bohlam. Bagaimana menentukan lumen yang tepat bagi ruangan? Cara mengukur lumenSebagai panduan dasar tentang berapa banyak lumen yang Anda perlukan di sebuah ruangan, pertama, kalikan panjang dan lebar ruangan untuk mendapatkan luas persegi. CARAMEMBUAT LAMPU LED SENDIRI (agar tegangan total rangkaian LED tidak lebih dari 3,3v led * 30 Ketika hendak memasang pencahayaan di rumah menggunakan lampu LED, Anda harus mengetahui cara menghitung kebutuhan lampu LED terlebih dahulu. Memperhitungkan kebutuhan lampu LED terlebih dahulu akan dapat membantu Anda mengatur pengeluarannya agar tidak berlebihan. Melalui artikel ini, Anda akan mempelajari apa saja faktor yang memengaruhi perhitungan penggunaan lampu di ruangan serta bagaimana cara menghitung kebutuhan lampu LED di rumah. Mari simak penjelasan lengkapnya di bawah ini! Faktor-Faktor yang Memengaruhi Perhitungan Kebutuhan Lampu dalam Ruangan Ketika hendak memperhitungkan kebutuhan penggunaan lampu di rumah, Anda harus mempelajari beberapa faktor-faktor yang memengaruhinya terlebih dahulu. Berikut ini adalah beberapa faktor yang memengaruhi perhitungan kebutuhan lampu dalam ruangan. 1. Ukuran atau Luas Ruangan Ukuran atau luas ruangan memiliki pengaruh yang cukup besar dalam perhitungan penggunaan lampu. Umumnya, makin besar ukuran atau luas ruangan, maka akan makin banyak pula jumlah lampu yang harus digunakan sebagai pencahayaannya. Tidak hanya itu saja, biasanya lampu yang digunakan untuk ruangan yang besar juga harus memiliki cahaya yang lebih terang. Jadi, jumlah daya yang dibutuhkan untuk menghidupi seluruh lampu tersebut juga akan lebih besar. Baca juga 9 Jenis Fitting Lampu dan Cara Menggantinya Apabila Rusak 2. Warna Dinding Warna dinding dapat memiliki pengaruh terhadap kebutuhan pencahayaan di dalam suatu ruangan. Sebagai contoh, ruangan dengan cat yang berwarna cerah seperti putih biasanya akan membutuhkan pencahayaan yang relatif lebih sedikit karena memang warnanya sudah cerah. Di sisi lain, ruangan yang memiliki cat berwarna gelap seperti biru tua, kemungkinan akan membutuhkan lebih banyak pencahayaan. 3. Fungsi Ruangan Fungsi dari ruangan tersebut tentu saja akan memengaruhi perhitungan kebutuhan lampu dalam ruangan. Sebagai contoh, ruangan kerja pasti membutuhkan pencahayaan yang lebih baik, jadi lampu yang dibutuhkan juga relatif lebih banyak dengan daya yang lebih besar. Sementara itu, ruangan seperti gudang biasanya tidak membutuhkan terlalu banyak pencahayaan, satu buah lampu di tengah ruangan saja sudah cukup. 4. Jenis Lampu Setiap jenis lampu biasanya memiliki ukuran, bentuk, dan daya yang berbeda-beda. Selain itu, ada banyak sekali jenis lampu yang dapat Anda gunakan untuk sebuah ruangan, seperti lampu pijar dan lampu LED. Biasanya, lampu LED akan memiliki cahaya yang lebih terang dan membutuhkan daya yang lebih sedikit dibandingkan lampu pijar. Apabila Anda menggunakan lampu LED untuk ruangan, kemungkinan besar Anda tidak membutuhkan terlalu banyak lampu karena cahaya dari satu lampu LED biasa saja sudah lebih terang dari lampu pijar biasa. Selain itu, Anda juga dapat lebih menghemat pengeluaran karena lampu LED tidak menggunakan terlalu banyak daya dan dapat bertahan lebih lama. Baca juga Inilah Arti Warna Kabel Listrik Dan Fungsinya 5. Pencahayaan Lampu Makin terang cahaya yang dihasilkan dari satu buah lampu, maka akan makin sedikit pula lampu yang dibutuhkan untuk menerangi sebuah ruangan dengan optimal. Oleh karena itu, pastikan Anda memilih lampu dengan pencahayaan yang terang agar tidak perlu menggunakan lampu dalam jumlah yang banyak. Rumus Menghitung Kebutuhan Lampu Banyak orang yang rela mengeluarkan lebih banyak uang demi memaksimalkan keindahan interior ruangan yang mereka miliki di rumah. Salah satu hal yang dapat memperindah interior ruangan adalah pencahayaan. Melalui pencahayaan yang baik, keindahan dari suatu ruangan akan dapat terlihat dengan lebih jelas. Agar ruangan dapat memiliki pencahayaan yang baik, maka Anda juga membutuhkan lampu dalam jumlah yang optimal untuk menerangi ruangan tersebut. Untuk menghitung kebutuhan lampu yang digunakan dalam satu ruangan, Anda dapat menggunakan rumus di bawah ini N = E x L x W / Ø x LLF x CU x n Dari rumus tersebut, N = jumlah titik lampu E = nilai lux atau kekuatan penerangan L = panjang ruangan W = lebar ruangan Ø = nilai lumen atau besaran pencahayaan lampu LLF Light Loss Factor = faktor kerugian cahaya nilainya adalah 0,7 sampai 0,8 CU = Coefficient of Utilization n = jumlah lampu dalam satu titik Setelah mengetahui rumus di atas, sekarang Anda dapat mulai menghitung kebutuhan lampu di dalam satu ruangan. Baca juga Inilah 8 Tips Instalasi Listrik Rumah Tangga yang Bisa Anda Ikuti Cara Menghitung Kebutuhan Lampu LED Agar dapat memahami bagaimana cara menghitung kebutuhan lampu LED di sebuah ruangan, coba perhatikan contoh kasus di bawah ini! Sebuah ruangan dengan ukuran 4 x 5 dengan standar pencahayaan sebesar 200 lux ingin menggunakan satu lampu LED pada setiap titik sebagai pencahayannya. Lampu LED tersebut memiliki daya sebesar 4 watt 350 lumen. Dari ukuran ruangan tersebut, nilai koefisien dari ruangan tersebut biasanya sebesar 50%. Dari data tersebut, diketahui bahwa, E= 200 lux L = 4 W = 5 Ø = 350 CU = 50% = 0,5 LLF = 0,7 n = 1 Dengan begitu, maka jumlah titik lampu yang dibutuhkan adalah sebanyak, N = E x L x W / Ø x LLF x CU x n N = 200 x 4 x 5 / 350 x 0,5 x 0,7 x 1 N = 4 Dari perhitungan di atas, diketahui bahwa ruangan dengan ukuran 4 x 5 membutuhkan empat buah lampu LED dengan daya 4 watt 350 lumen untuk mendapatkan pencahayaan yang optimal. Mudah kan menghitungnya? Apabila sedang mencari pihak yang jual lampu LED dengan kualitas terbaik dan harga yang terjangkau, Anda dapat langsung saja membelinya di Klopmart. Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi kami di sini. Agar dapat mengefisiensikan pengeluaran, yuk gunakan cara menghitung kebutuhan LED di atas! Sumber Sepertipada salah satu lampu led 8 watt yang memberikan terang 600 lumen, sedikit tips untuk kalian yang akan membeli lampu pilihlah lampu dengan efisiensi tinggi dengan daya penggunaan yang listrik namun dengan lumen cahaya yang besar. Cara Menghitung Kebutuhan Lampu. 1. Sebuah rumah dengan ruang tamu yang besar berukuran 5 m x 6 mMenghitung Nilai Resistor untuk LED – LED Light Emitting Diode adalah jenis Dioda yang dapat memancarkan cahaya saat dialiri arus listrik. Salah satu kegunaan LED yang paling sering ditemukan adalah sebagai Lampu Indikator, terutama pada indikator ON / OFF sebuah perangkat Elektronika. Hal ini dikarenakan kelebihan LED yang mengkonsumsi arus listrik lebih kecil dibandingkan dengan jenis-jenis lampu lainnya. LED memiliki arus maju Forward Current maksimum yang cukup rendah sehingga dalam merangkai LED, kita harus menempatkan sebuah Resistor yang berfungsi sebagai pembatas arus agar arus yang melewati LED tidak melebihi batas maksimum arus maju LED itu sendiri. Jika tidak, LED akan mudah terbakar dan rusak. Rata-rata arus maju Forward Current maksimum sebuah LED adalah sekitar 25mA sampai 30mA tergantung jenis dan warnanya. Berikut ini adalah tabel arus maju maksimum dan tegangan maju untuk masing-masing jenis dan warna LED pada umumnya LED bulat dengan diameter 5mm. Jenis LED Warna IF Max VF typ. VF Max VR Max Standard Merah 30mA 5V Standard Merah Terang 30mA 5V Standard Kuning 30mA 5V Standard Hijau 25mA 5V High Intensity Biru 30mA 5V Super Bright Merah 30mA 5V Low Current Merah 30mA 5V Keterangan IF Max Arus Maju Forward Current Maksimal VL Tegangan LED VF Max Tegangan Maju Forward Voltage maksimum VR Max Tegangan Terbalik Reverse Voltage maksimum Setelah kita mengetahui Tegangan dan Arus Maju untuk LED seperti pada tabel diatas, maka kita dapat menghitung nilai Resistor yang diperlukan untuk rangkaian LED agar LED yang bersangkutan tidak terbakar atau rusak karena kelebihan arus dan tegangan. Rumus yang dipakai adalah sebagai berikut R = VS – VL / I Dimana R = Nilai Resistor yang diperlukan dalam Ohm VS = Tegangan Input dalam Volt V VL = Tegangan LED dalam Volt V I = Arus Maju LED dalam Ampere A Hal yang perlu diingat dalam perhitungan, Arus Maju LED I tidak boleh melebihi Arus Maju Maksimal IF Max yang telah ditentukan seperti tertera di dalam tabel atas. Resistor yang berfungsi sebagai pembatas arus ini dipasang secara seri dengan LED seperti gambar rangkaian di bawah ini Contoh Kasus Menghitung Nilai Resistor untuk LED Berikut ini beberapa contoh kasus perhitungan nilai resistor yang diperlukan untuk Rangkaian Indikator LED. Contoh Kasus 1 Jika tegangan Input adalah 12V dan LED yang digunakan adalah LED Hijau VL = Arus Maju I adalah 20mA diganti menjadi Ampere menjadi Berapakah Nilai Resistor yang diperlukan? Penyelesaian Diketahui VS = 12V VL = I = R = ? Jawaban R = VS – VL / I R = 12V – / R = 490 Nilai Resistor Standar yang mudah didapatkan di pasaran adalah 510 usahakan untuk menggunakan nilai resistor standar terdekat yang nilai resistansinya lebih tinggi. Contoh Kasus 2 Jika tegangan Input adalah 9V dan LED yang digunakan adalah LED Biru VL = Arus Maju I adalah 25mA diganti menjadi Ampere menjadi Berapakah Nilai Resistor yang diperlukan? Penyelesaian Diketahui VS = 9V VL = I = R = ? Jawaban R = VS – VL / I R = 9V – / R = 180 Pada dasarnya, rumus perhitungan Nilai Resistor ini adalah berdasarkan Hukum Ohm. Untuk mengetahui lebih jelas mengenai Hukum Ohm, silakan kunjungi artikel Pengertian dan Rumus Hukum Ohm.